Senin, 19 Oktober 2015

Tips Ampuh SUKSES Usia Muda

0

Sukses Usia Muda? Inilah solusinya....!
Setiap kita pasti ingin SUKSES di usia muda, jika bisa sukses di usia muda dan ada solusi serta sarananya, kenapa tidak?
Solusi sukses? "TechInAsia" aja!

TechInAsia merupakan sebuah sarana online yang mengangkat topik "start-up" untuk memulai suatu bisnis di Asia. TechInAsia memiliki 3 program kerja, yaitu TechInAsia Conference, Meet Up, dan Campus Visit. Start Up sendiri merupakan sebuah sarana digital marketing untuk mereka yang ingin memulai bisnisnya secara online. Start Up menjadi "booming" di kalangan pebisnis saat ini dan banyak digunakan oleh pebisnis yang masih pemula untuk memulai bisnisnya dan berjuang untuk menjadi sukses di usia muda.

Apa kalian pernah mendengar TravelCar?
YA! TravelCar merupakan salah satu bisnis start up yang dimulai sejak tahun 2012 hingga sekarang. TravelCar memberi solusi bagi mereka yang ingin bepergian dan tidak perlu repot untuk pergi ke kantor mobil travel, stasiun kereta api, dan sebagainya. Seperti yang diketahui, pada tahun 2012 terdapat 7,2jt pengguna mobil travel dan naik 10% tiap tahunnya dan bayangkan berapa keuntungan yang didapat dari dibuatnya digital marketing TravelCar ini. TravelCar bekerja sama dengan 30 shuttle car provider dan sudah mengcover lebih dari 1000 rute perjalanan. Adapun sistem yang dimiliki TravelCar adalah Smart Booking System yaitu sistem untuk memesan travel jenis apa, jenis travel, sistem pembayaran, dan jadwal travelnya. Untuk sistem pembayaran dapat dilakukan melalui provider Telkomsel, transfer via bank, atau dibayar kepada sopir secara langsung.
Bagaimana?? Tertarik dengan digital marketing?

Tidak hanya itu saja, terdapat banyak tips-tips bisnis yang diperoleh dari salah satu pebisnis muda yang sukses yaitu Denny Santoso, Digital Marketing Expert. Denny Santoso merupakan salah satu ahli di bidang digital marketing dan beliau memulainya saat usia muda. "Buatlah personal branding bisnis anda supaya dapat masuk bisnis lain dengan mudah." Itulah quote yang beliau katakan untuk dapat dengan mudah berbisnis dan mempromosikan suatu produk. Beberapa hal penting yang beliau berikan untuk menjalani bisnis online yaitu speed, personal branding, jaringan bisnis, sponsor, dan promosi.

Selain itu, beliau memberikan 5 kriteria dasar untuk memulai suatu bisnis online diantaranya:
  1. Need, merupakan kriteria untuk mengetahui calon pembeli yang membutuhkan produk yang kita pasarkan.
  2. Entry, merupakan kriteria yang menjelaskan bahwa ketika memasuki suatu bisnis hendaknya kita membuat suatu produk yang tidak mudah ditiru sehingga akan sedikit pesaing yang menjual produk serupa.
  3. Control, merupakan kriteria dalam memegang kendali pada seluruh penjuru bisnis kita sehingga kita mengetahui seluk beluk dan perencanaan yang akan dilakukan di masa mendatang.
  4. Time, waktu merupakan sesuatu yang sangat penting. Kriteria ini menitikberatkan pada keuntungan yang didapat melalui bisnis digital marketing yaitu dapat membuat kita bekerja bebas waktu (tidak terikat dengan atasan).
  5. Scale, menitikberatkan pada skala bisnis yang kita bangun yaitu seberapa besar bisnis dikembangkan dan pengembangan bisnis dengan cabang bisnis.

Seperti itulah yang dapat saya bagikan mengenai bisnis start-up digital marketing.
Bagaimana?? Tertarik mencoba digital marketing?
Itulah tips-tips dan pengalaman bisnis start-up yang dapat saya bagikan. Semoga bermanfaat bagi semua pembaca!

Selasa, 06 Oktober 2015

Universitas Ma Chung? Why NOT?!

0



Teeeeeeeeetttt...........
Begitulah bunyi bel yang sering didengar ketika jaman SMA. Banyak kenangan yang terjadi selama sekolah di tingkat SMA, baik kenangan indah maupun kenangan pahit yang sulit dilupakan. Kata orang-orang, masa-masa sekolah di tingkat SMA adalah masa paling indah dalam hidup. YA! Memang benar masa SMA adalah masa paling indah dan setelah lulus dari SMA ingin rasanya untuk kembali ke masa tersebut. Hahahaha...
Waktupun cepat berlalu, tak terasa sudah waktunya untuk melanjutkan studi ke tingkat Perguruan Tinggi, tak sabar menjadi mahasiswa dan bukan siswa lagi. Inilah kisahku yang dapat dibagikan untuk teman-teman sekalian.


Halo! Namaku Sandy Chandra Wijaya, biasa dipanggil Sandy. Aku bersekolah di SMAK Santo Paulus, Jember saat masa-masa indah mengenyam masa SMA. Namun yang terpenting sekarang, aku adalah anggota besar Universitas MaChung di Malang. Kenapa sih jauh-jauh dari Jember kok ke Malang, gak langsung ke Surabaya aja? Mungkin itu yang sering dipertanyakan oleh teman-teman ku. Awalnya memang tidak ada pemikiran sama sekali untuk kuliah di Malang, namun karena menurutku Surabaya sudah terlalu mainstream, maka dari itulah aku memilih untuk kuliah di Malang.
Di Kota Malang terdapat begitu banyak Perguruan Tinggi yang ternama, namun aku memilih masuk ke Universitas MaChung. Universitas MaChung melakukan prosmosi di sekolah SMA ku melalui exhibition yang diadakan di sekolah SMA ku dan saat itu aku tidak langsung membeli formulir pendaftarannya. Awalnya aku memilih Ubaya sebagai universitas tujuanku yaitu di Surabaya, namun setelah berpikir lagi dengan fakta bahwa Surabaya sudah terlalu mainstream dan adanya keinginan untuk mencoba sesuatu yang baru yaitu kota Malang, selain itu Surabaya juga sangat padat, panas, dan sebagainya. Pada akhirnya, aku memilih Universitas MaChung sebagai universitas tujuanku. Detik-detik penutupan pendaftaran gelombang 2 yaitu tepatnya H-2, aku baru membeli formulir pendaftarannya. Tentu saja itu terbilang telat karena memang pemindahan keputusan dari Ubaya ke Universitas MaChung dapat dikatakan “mendadak.”

Setelah mengajukan formulir pendaftaran, aku diterima di Universitas MaChung dan tentu saja harus mencari tempat singgah di Malang karena tidak ada keluarga di Malang. Pada hari pencarian rumah kos tersebut, dapat dikatakan aku excited karena akan memasuki pengalaman baru dan jauh dari orang-orang yang ku kenal karena hanya ada 4 orang dari SMA ku yang mendaftar di Universitas MaChung. Setelah menemukan kos, aku menyempatkan waktu untuk melihat-lihat Universitas MaChung dan berkeliling kampus untuk mengetahui fasilitas apa saja yang ada.

Begitulah kisahku bisa berkuliah di Universitas MaChung. Oiya, di Universitas MaChung aku mengambil jurusan Teknik Industri yang memang aku tidak mengerti jurusan apa itu Teknik Industri, namun aku ingin mencoba hal baru dengan mengambil jurusan Teknik Industri. Alhasil, aku tidak menyesal untuk berkuliah di Universitas MaChung prodi Teknik Industri karena memang aku ingin mencoba sesuatu hal yang baru. Go Go Teknik Industri Universitas MaChung!