Teeeeeeeeetttt...........
Begitulah bunyi
bel yang sering didengar ketika jaman SMA. Banyak kenangan yang terjadi selama
sekolah di tingkat SMA, baik kenangan indah maupun kenangan pahit yang sulit
dilupakan. Kata orang-orang, masa-masa sekolah di tingkat SMA adalah masa
paling indah dalam hidup. YA! Memang benar masa SMA adalah masa paling indah
dan setelah lulus dari SMA ingin rasanya untuk kembali ke masa tersebut. Hahahaha...
Waktupun cepat
berlalu, tak terasa sudah waktunya untuk melanjutkan studi ke tingkat Perguruan
Tinggi, tak sabar menjadi mahasiswa dan bukan siswa lagi. Inilah kisahku yang
dapat dibagikan untuk teman-teman sekalian.
Halo! Namaku
Sandy Chandra Wijaya, biasa dipanggil Sandy. Aku bersekolah di SMAK Santo
Paulus, Jember saat masa-masa indah mengenyam masa SMA. Namun yang terpenting
sekarang, aku adalah anggota besar Universitas MaChung di Malang. Kenapa sih
jauh-jauh dari Jember kok ke Malang, gak langsung ke Surabaya aja? Mungkin itu
yang sering dipertanyakan oleh teman-teman ku. Awalnya memang tidak ada
pemikiran sama sekali untuk kuliah di Malang, namun karena menurutku Surabaya
sudah terlalu mainstream, maka dari
itulah aku memilih untuk kuliah di Malang.
Di Kota Malang
terdapat begitu banyak Perguruan Tinggi yang ternama, namun aku memilih masuk
ke Universitas MaChung. Universitas MaChung melakukan prosmosi di sekolah SMA
ku melalui exhibition yang diadakan
di sekolah SMA ku dan saat itu aku tidak langsung membeli formulir
pendaftarannya. Awalnya aku memilih Ubaya sebagai universitas tujuanku yaitu di
Surabaya, namun setelah berpikir lagi dengan fakta bahwa Surabaya sudah terlalu
mainstream dan adanya keinginan untuk
mencoba sesuatu yang baru yaitu kota Malang, selain itu Surabaya juga sangat
padat, panas, dan sebagainya. Pada akhirnya, aku memilih Universitas MaChung
sebagai universitas tujuanku. Detik-detik penutupan pendaftaran gelombang 2
yaitu tepatnya H-2, aku baru membeli formulir pendaftarannya. Tentu saja itu
terbilang telat karena memang pemindahan keputusan dari Ubaya ke Universitas
MaChung dapat dikatakan “mendadak.”
Setelah
mengajukan formulir pendaftaran, aku diterima di Universitas MaChung dan tentu
saja harus mencari tempat singgah di Malang karena tidak ada keluarga di
Malang. Pada hari pencarian rumah kos tersebut, dapat dikatakan aku excited karena akan memasuki pengalaman
baru dan jauh dari orang-orang yang ku kenal karena hanya ada 4 orang dari SMA
ku yang mendaftar di Universitas MaChung. Setelah menemukan kos, aku
menyempatkan waktu untuk melihat-lihat Universitas MaChung dan berkeliling
kampus untuk mengetahui fasilitas apa saja yang ada.
Begitulah
kisahku bisa berkuliah di Universitas MaChung. Oiya, di Universitas MaChung aku
mengambil jurusan Teknik Industri yang memang aku tidak mengerti jurusan apa
itu Teknik Industri, namun aku ingin mencoba hal baru dengan mengambil jurusan
Teknik Industri. Alhasil, aku tidak menyesal untuk berkuliah di Universitas
MaChung prodi Teknik Industri karena memang aku ingin mencoba sesuatu hal yang
baru. Go Go Teknik Industri Universitas MaChung!
0 komentar:
Posting Komentar