Selasa, 06 Oktober 2015

Universitas Ma Chung? Why NOT?!

0



Teeeeeeeeetttt...........
Begitulah bunyi bel yang sering didengar ketika jaman SMA. Banyak kenangan yang terjadi selama sekolah di tingkat SMA, baik kenangan indah maupun kenangan pahit yang sulit dilupakan. Kata orang-orang, masa-masa sekolah di tingkat SMA adalah masa paling indah dalam hidup. YA! Memang benar masa SMA adalah masa paling indah dan setelah lulus dari SMA ingin rasanya untuk kembali ke masa tersebut. Hahahaha...
Waktupun cepat berlalu, tak terasa sudah waktunya untuk melanjutkan studi ke tingkat Perguruan Tinggi, tak sabar menjadi mahasiswa dan bukan siswa lagi. Inilah kisahku yang dapat dibagikan untuk teman-teman sekalian.


Halo! Namaku Sandy Chandra Wijaya, biasa dipanggil Sandy. Aku bersekolah di SMAK Santo Paulus, Jember saat masa-masa indah mengenyam masa SMA. Namun yang terpenting sekarang, aku adalah anggota besar Universitas MaChung di Malang. Kenapa sih jauh-jauh dari Jember kok ke Malang, gak langsung ke Surabaya aja? Mungkin itu yang sering dipertanyakan oleh teman-teman ku. Awalnya memang tidak ada pemikiran sama sekali untuk kuliah di Malang, namun karena menurutku Surabaya sudah terlalu mainstream, maka dari itulah aku memilih untuk kuliah di Malang.
Di Kota Malang terdapat begitu banyak Perguruan Tinggi yang ternama, namun aku memilih masuk ke Universitas MaChung. Universitas MaChung melakukan prosmosi di sekolah SMA ku melalui exhibition yang diadakan di sekolah SMA ku dan saat itu aku tidak langsung membeli formulir pendaftarannya. Awalnya aku memilih Ubaya sebagai universitas tujuanku yaitu di Surabaya, namun setelah berpikir lagi dengan fakta bahwa Surabaya sudah terlalu mainstream dan adanya keinginan untuk mencoba sesuatu yang baru yaitu kota Malang, selain itu Surabaya juga sangat padat, panas, dan sebagainya. Pada akhirnya, aku memilih Universitas MaChung sebagai universitas tujuanku. Detik-detik penutupan pendaftaran gelombang 2 yaitu tepatnya H-2, aku baru membeli formulir pendaftarannya. Tentu saja itu terbilang telat karena memang pemindahan keputusan dari Ubaya ke Universitas MaChung dapat dikatakan “mendadak.”

Setelah mengajukan formulir pendaftaran, aku diterima di Universitas MaChung dan tentu saja harus mencari tempat singgah di Malang karena tidak ada keluarga di Malang. Pada hari pencarian rumah kos tersebut, dapat dikatakan aku excited karena akan memasuki pengalaman baru dan jauh dari orang-orang yang ku kenal karena hanya ada 4 orang dari SMA ku yang mendaftar di Universitas MaChung. Setelah menemukan kos, aku menyempatkan waktu untuk melihat-lihat Universitas MaChung dan berkeliling kampus untuk mengetahui fasilitas apa saja yang ada.

Begitulah kisahku bisa berkuliah di Universitas MaChung. Oiya, di Universitas MaChung aku mengambil jurusan Teknik Industri yang memang aku tidak mengerti jurusan apa itu Teknik Industri, namun aku ingin mencoba hal baru dengan mengambil jurusan Teknik Industri. Alhasil, aku tidak menyesal untuk berkuliah di Universitas MaChung prodi Teknik Industri karena memang aku ingin mencoba sesuatu hal yang baru. Go Go Teknik Industri Universitas MaChung!

Related Posts:

0 komentar:

Posting Komentar